Selasa, 22 November 2011
Sahabatku adalah tetesan embun pagi
yang jatuh membasahi kegersangan hati
hingga mampu menyuburkan seluruh taman sanubari
dalam kesejukan
Sahabatku adalah bintang gemintang malam di angkasa raya
yang menemani kesendirian rembulan yang berduka
hingga mampu menerangi gulita semesta
dalam kebersamaan
Sahabatku adalah pohon rindang dengan seribu dahan
yang memayungi dari terik matahari yang tak tertahankan
hingga mampu memberikan keteduhan
dalam kedamaian
Wahai angin pengembara
kabarkanlah kepadaku tentang dirinya
Sahabatku adalah kumpulan mata air dari telaga suci
yang jernih mengalir tiada henti
hingga mampu menghapuskan rasa dahaga diri
dalam kesegaran
Sahabatku adalah derasnya hujan yang turun
yang menyirami setiap jengkal bumi yang berdebu menahun
hingga mampu membersihkan mahkota bunga dan dedaun
dalam kesucian
Sahabatku adalah untaian intan permata
yang berkilau indah sebagai anugerah tiada tara
hingga mampu menebar pesona jiwa
dalam keindahan
Wahai burung duta suara
ceritakanlah kepadaku tentang kehadirannya
Hanya sebatas ini
Sebatas dimana aku tetap memuja dan mengagumimu
Sebatas dimana kita masih tetap kita
Kekasih dalam hatiku…
Aku tak meminta lebih
Ini sudah lebih dari cukup
Rasaku ini masih tetap rasa yang indah
Rasa yang masih tetap mewarnai dinding hatiku
Bahkan disaat kamu tak mengindahkan rasaku
Aku masih bisa tersenyum karena tawamu
Biarkan aku melihatmu dari sisi gelapku
Karena kamu tetap indah dalam anganku
Ya, tak perlu manjauh
Hanya sebatas ini pun sudah cukup
Senin, 07 November 2011
Ibu, kala aku beranjak dewasa, kala aku membutuhkan tempat bertanya, kenapa Ibu pergi? Ibu, ibu tahu tidak kalau aku sedih? ibu tahu tidak kalau aku takut? tapi kenapa Ibu pergi? Ibu, bicara dong, kenapa cuma diam saja? memang beban ini cuma milikku saja? Ibu, kalau memang begitu adanya, doakan aku supaya kuat, doakan aku supaya bijak dan tidak terinjak-injak… Dari putrimu yang sangat menyayangi, merindukan, dan membutuhkanmu….